Join Free

startMiner - free and simple next generation Bitcoin mining software

Rabu, 09 Agustus 2017

5 ALASAN KENAPA BITCOIN LEBIH BAIK DARI EMAS

Selamat datang di INFO SEPUTAR BITCON.
Nah sekarang kita akan membahas 5 alasan yang menyebabkan mengapa Bitcoin itu sebenarnya lebih baik dari emas.

1. Alat pembayaran ketika berbelanja online/offline

Apakah Anda bisa membeli tiket pesawat di bandara menggunakan sebongkah emas di tangan Anda? Apakah Anda bisa membeli tiket konser secara online menggunakan emas? Saya rasa tidak. Namun dengan Bitcoin, Anda bisa berbelanja dengan cara yang jauh lebih mudah bahkan bila dibandingkan dengan kartu kredit. Tidak percaya?
Dengan Bitcoin, Anda dapat berbelanja tanpa dikenakan fee apapun. Pengiriman menggunakan Bitcoin, sekali lagi, hanya dikenakan miner fee yang besarnya 0.0001 – 0.0005 BTC per transaksi (yang hanya bernilai sekitar tiga ribu rupiah). Hal ini tentunya sangat berbeda dengan pembayaran menggunakan kartu kredit yang dikenakan biaya sebesar 2,5-3% per transaksi.
Bitcoin tidak mengharuskan Anda memasukkan informasi pribadi apapun ketika berbelanja. Bahkan sebenarnya Anda tidak perlu memberikan informasi apapun ketika bertransaksi dengan Bitcoin, namun kebanyakan merchant meminta nama, nomor handphone dan e-mail Anda agar mereka bisa menghubungi Anda bila diperlukan. Pembayaran menggunakan Bitcoin hanya perlu smartphone dan koneksi internet saja. Scan QR Code merchant dan kirimkan Bitcoin Anda. Transaksi selesai dan dikonfirmasi secara otomatis oleh jaringan Blockchain.
Dengan Bitcoin, Anda dapat terhindar dari masalah perbedaan kurs negara tempat Anda berbelanja. Berhubung Bitcoin berlaku hampir di seluruh negara, Anda dapat mudahnya berbelanja di luar negeri tanpa perlu bingung mengubah Rupiah Anda menjadi mata uang negara tersebut. Hebatnya lagi, kadang harga Bitcoin di luar negeri berada lebih tinggi daripada Indonesia, sehingga Bitcoin Anda bernilai lebih besar ketika dibelanjakan di negara lain.

2. Bitcoin ditambang secara otomatis

Bila selama ini emas ditambang menggunakan peralatan besi khusus dimana Anda harus menguras energi Anda untuk mendapatkan secuil emas, Bitcoin ditambang secara otomatis menggunakan komputer Anda. Anda tidak perlu turun ke lapangan, tidak perlu bermandi keringat, bahkan Anda tidak perlu melakukan apa-apa! Cukup nyalakan komputer Anda, jalankan program mining Bitcoin, dan biarkan komputer Anda menambang transaksi Bitcoin dengan sendirinya. Mudah bukan?
Bila Anda melakukannya pada tahun 2008 ketika Bitcoin baru pertama kali muncul, jawabannya ya, sangat mudah. Dengan komputer biasa saja, Anda dapat menambang hingga 100 Bitcoin per harinya. Namun seiring berjalannya waktu, orang yang menambang Bitcoin jumlahnya semakin banyak, sedangkan supply Bitcoin semakin menipis. Bitcoin telah diatur sedemikian rupa oleh sistem dimana hanya akan ada 21 juta Bitcoin yang bisa ditambang.
Tahun 2008 lalu, para miners bisa menambang 50 Bitcoin dari sistem setiap 10 menit sekali. 4 tahun kemudian, muncul Bitcoin Halving Day yang pertama dimana Bitcoin yang seharusnya dapat ditambang sebanyak 50 BTC per 10 menit, kini hanya bisa ditambang 25 BTC tiap 10 menit. Kasus ini akan terulang lagi pada 4 tahun berikutnya, yaitu tahun 2016, dimana jumlah Bitcoin yang dapat ditambang akan dikurangi setengahnya kembali menjadi 12,5 BTC per 10 menit. Jumlah Bitcoin yang tercetak akan semakin sedikit seiring berjalannya waktu, sampai pada akhirnya tidak tercetak sama sekali di tahun 2140.
Apakah proses halving ini akan berpengaruh pada harga Bitcoin? Kemungkinan besar, ya. Harga Bitcoin murni diatur oleh supply dan demand. Ketika tingkat permintaan tinggi, dan jumlah Bitcoin yang bisa ditambang perharinya semakin sedikit, apa yang akan terjadi? Harga Bitcoin akan meningkat secara signifikan. Namun semuanya kembali lagi ke supply dan demand. Bila saat harga Bitcoin sedang meningkat drastis berkat Bitcoin Halving Day, terdapat banyak orang yang berusaha mencari profit dari sana, bisa jadi mereka akan menjual bitcoinnya dalam jumlah besar dan mengakibatkan harganya turun.

3. Bitcoin dapat dipecah dan ditransaksikan dalam volume yang kecil

Emas tidak bisa Anda bagi menjadi bongkahan kecil tanpa mesin khusus, tapi Bitcoin dapat Anda pecah dalam transaksi dibawah 100 rupiah semudah membalik telapak tangan Anda. Anggap harga Bitcoin hari ini 7 juta rupiah per Bitcoin, dan Anda ingin membeli sebuah minuman seharga Rp 55.555. Bitcoin dapat membayar minuman itu dalam jumlah persis yang ditagihkan tanpa perlu repot dengan kembalian atau pembulatan harga.
Bitcoin dapat dipecah hingga 8 angka desimal, dengan satuan terkecil bernama Satoshi. 1 Satoshi bernilai sama dengan 0,00000001 BTC. Bila nanti suatu hari harga 1 Bitcoin mencapai 100 juta Rupiah, Anda tidak perlu bingung untuk membeli atau membelanjakan Bitcoin dalam jumlah kecil.

4. Bitcoin tidak mengalami inflasi dan tidak dipolitisasi

Karena tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan, atau pihak manapun, Bitcoin anti-inflasi dan tidak dipolitisasi. Teknologi yang bergerak dibelakang Bitcoin berjalan di atas sistem yang peer-to-peer dan tidak ada campur tangan manusia didalamnya. Jadi secara singkat, Bitcoin tidak akan mengalami kasus human error dan server down. Suplai Bitcoin tidak akan bisa ditambah oleh pihak manapun tanpa persetujuan mayoritas pengguna Bitcoin, sehingga inflasi dapat dihindari.
Berhubung Bitcoin berjalan tanpa bantuan pihak ketiga, Bitcoin tidak bisa dipolitisasi atau dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mengambil hak Anda. Mungkin Anda belum menyadari betapa besar risiko yang Anda hadapi ketika menyimpan harta benda Anda di pihak ketiga, tapi bayangkanlah seperti ini: Anda memiliki seorang teman bernama Anwar dan Anda yakin bahwa Anwar adalah seseorang yang dapat dipercaya melihat kalian berdua telah berteman sejak lama. Suatu hari, keluarga Anda yang berada di luar negeri sedang membutuhkan uang sebesar 50 juta dan mereka membutuhkan dananya sesegera mungkin. Anwar memiliki perusahaan yang kebetulan bisa membantu Anda mengirimkan uang antarnegara dalam waktu kurang dari 12 jam. Tanpa pikir panjang, Anda memberikan uang 50 juta ke Anwar lalu diam menunggu kabar dari keluarga Anda bahwa uang telah diterima. 12 jam kemudian, keluarga Anda menelpon dan menyatakan bahwa uang belum diterima. Anda menelepon Anwar untuk mendapatkan kepastian namun dia tidak bisa dihubungi. Anwar menghilang begitu saja, seakan ditelan bumi, bersamaan dengan uang 50 juta Anda.
Kasus diatas sangat sering terjadi, dan Anwar disini tidak harus seorang individual yang berniat buruk. Bisa saja dia adalah sebuah perusahaan yang tidak memiliki pilihan lain selain membawa kabur uang Anda karena sudah berada diambang kebangkrutan. Atau mungkin juga Anwar adalah suatu pihak berkedok perusahaan investasi yang memang sejak awal sudah berniat untuk menipu membernya dengan skema ponzi. Bukankah lebih aman bila Anda memiliki sebuah apel dan ingin diberikan ke teman Anda, apel itu langsung Anda berikan langsung kepadanya supaya tidak dimakan oleh Anwar?
Yang terjadi di Bitcoin persis seperti itu. Ketika Anda mengirimkan 1 BTC ke teman Anda, yang terjadi adalah Anda benar-benar mengirimkan 1 BTC tersebut ke teman Anda tanpa perantara. Lalu bagaimana bila teman Anda curang dan mengatakan bahwa ia belum menerima 1 BTC dari Anda walaupun Anda yakin betul bahwa Anda telah mengirimkannya? Tenang saja, ada ratusan juta komputer di dunia yang memverifikasi transaksi pengiriman uang Anda dan mereka akan membuktikan bahwa Bitcoin Anda benar-benar telah terkirim ke teman Anda. Transaksi ini tercatat di dalam sebuah buku besar yang transparan dan dapat dicek oleh siapapun termasuk Anda dan teman Anda.
Yang menarik dari sistem Bitcoin adalah teknologinya yang bersifat peer-to-peer dengan asas demokrasi yang sangat melekat erat di dalamnya. Bayangkanlah seperti ini: Anda merasa 21 juta Bitcoin itu terlalu sedikit untuk memenuhi permintaan para pengguna dan Anda ingin merubah sistemnya supaya akan ada 30 juta Bitcoin yang nantinya tercetak oleh sistem. Hal ini bisa dilakukan, namun Anda harus bisa meyakinkan setidaknya 51% dari seluruh pengguna Bitcoin di dunia (yang kini jumlahnya sudah mencapai puluhan juta orang) bahwa Bitcoin dengan suplai 30 juta BTC adalah langkah terbaik yang akan bermanfaat untuk semua pengguna. Bila mayoritas pengguna setuju, seperti ketika kita memungut suara dalam suatu diskusi, maka keputusan itu akan dijalankan dan suplai Bitcoin akan berjumlah 30 juta BTC sesuai keinginan Anda.

5. Transaksi Bitcoin bersifat terbuka, transparan, dan dapat dilacak

Semua transaksi Bitcoin sifatnya transparan dan dapat dicek oleh siapapun yang terhubung ke internet. Katakanlah Anda sudah memiliki dompet Bitcoin dan sempat melakukan transaksi beberapa kali, entah itu menerima Bitcoin atau mengirimkan Bitcoin ke teman/keluarga Anda. Bila transaksi pengiriman uang ini terjadi via transfer rekening bank, Anda harus pergi ke kantor cabang bank terdekat atau akses via online ke situs mereka untuk mendapatkan data mutasi keuangan Anda. Berhubung Bitcoin tidak diciptakan dan diatur oleh perusahaan atau lembaga perbankan apapun, seluruh transaksi Bitcoin dimunculkan secara live ke publik menggunakan teknologi blockchain ini.
Nah itu adalah beberapa alasan kenapa BITCOIN lebih baik / lebih menguntungkan dari emas.

Terimakasih.

1 komentar:

  1. salam kenal mas admin, saya ingin berbagi kabar baik tentang Bitcoin resmi akan digunakan sebagai alat pembayaran di Negara El Savador

    BalasHapus